Rabu, 11 Januari 2012

PARA ILMUWAN MODERN YANG MEYAKINI KEBERADAAN TUHAN(2)
Kemajuan besar dicapai sains pada abad ke-20, dan banyak penemuan, yang selama bertahun-tahun tidak di-ketahui, terungkap. Kemajuan yang dicapai sains menun-jukkan satu fakta dengan jelas: fakta penciptaan.
Setiap penemuan ilmiah menunjukkan kesempurnaan rancangan, keteraturan, dan perencanaan, pada setiap bagian alam, baik hidup maupun tidak. Dengan menyaksi-kan sendiri kebenaran ini, banyak ilmuwan memahami bahwa rancangan seluruh alam semesta adalah buah dari pengetahuan mahatinggi dan maju untuk menegaskan fakta penciptaan, karena menyadari bahwa segalanya telah diciptakan oleh Tuhan Yang Mahabesar.
Sekarang, banyak organisasi akademis terhormat di Barat, terutama di Amerika Serikat, yang dibangun oleh para ilmuwan beriman. Lembaga-lembaga ini bekerja untuk memperjelas bahwa bukti ilmiah menegaskan rancangan sempurna alam semesta.
Sebagian ilmuwan beriman di masa kini, yang diakui karena prestasi ilmiahnya, adalah sebagai berikut:
Dr. Henry Fritz Schaefer
Dr. Fritz Schaefer adalah guru besar kimia pada Graham Perdue, dan direktur Center for Computational Quantum Chemistry, di Universitas Georgia. Dia dinominasikan untuk Penghargaan Nobel, dan baru-baru ini disebut sebagai ahli kimia ketiga di dunia yang paling sering dikutip. Schaefer, sebagai ilmuwan beriman, berhasrat lebih mengenal Tuhan melalui pencarian ilmiahnya. Seperti yang dikatakannya:
Makna dan kegembiraan dalam sains saya muncul pada saat-saat ketika saya menemukan sesuatu yang baru dan berkata kepada diri sendiri, “Jadi begitulah Tuhan melakukannya!'110
Isaac Bashevis Singer

Segala sesuatu di alam semesta, hidup ataupun tidak, memiliki rancangan unggul dan keteraturan sempurna. Karenanya, tidak ada yang muncul secara kebetulan. Jelas bahwa segalanya adalah ciptaan Pencipta Yang Mahakuasa. Mayoritas ilmuwan modern, seperti Singer, meng-gunakan kesempurnaan dan keteraturan itu untuk menunjukkan pada semua orang bahwa itu adalah ciptaan Tuhan.Singer, ahli fisika terkemuka saat ini, menolak teori evolusi dan percaya kepada Tuhan. Pada sebuah konfe-rensi, dia mengkritik teori evolusi dengan kisah yang sangat menarik: “Beberapa ilmuwan menemukan sebuah pulau kosong. Para ilmuwan yang menginjakkan kaki di pulau itu terkesan dengan apa yang mereka lihat di sana. Mereka terpesona oleh hutan rimba dan binatang-binatang buas. Mereka mendaki bukit yang tinggi dan mengamati sekitar mereka. Mereka tidak menemukan tanda-tanda peradaban sedikit pun di pulau tersebut. Tetapi ketika mereka kem-bali ke kapal, mereka menemukan sebuah jam tangan masih baru di pantai. Jam itu masih berfungsi sempurna. Benda itu membangkitkan minat para ilmuwan. Bagaimana jam tangan itu ada di sini? Mereka tahu pasti, tidak ada orang yang pernah menginjakkan kaki di pulau itu sebelum mereka. Jadi, tinggal satu kemungkinan. Jam ini, dengan ban kulit yang halus, kaca, batere dan bagian-bagian lainnya, muncul secara kebetulan di pulau ini dan tergeletak di pantai. Tidak ada alternatif lain.” Untuk menegaskan khayalan evolusionis, Singer mengakhiri ceritanya dengan kalimat: “Setiap jam pasti ada pembuatnya.”111
Malcolm Duncan Winter, Jr.
Prof. Winter, yang menerima gelar M.D.-nya dalam kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern, juga percaya bahwa alam semesta dan manusia diciptakan oleh Pencipta Mahatinggi. Dia menjelaskan pendapatnya itu dalam tulisan-tulisannya:
Bumi dan alam semesta dengan semua kompleksitasnya, kehidupan dalam pelbagai bentuknya, dan akhirnya manusia sendiri dengan kemampuan berpikirnya yang unggul, semuanya terlalu rumit untuk terjadi begitu saja. Karena itu, harus ada Pemikir Utama, Pencipta, di belakang semuanya. Pasti ada Tuhan.112
William Phillips
Philips, yang mendapatkan Penghargaan Nobel sebelum usia 50 tahun, untuk pengembangan metode pendinginan dan perangkap atom dengan cahaya laser, adalah ilmuwan beragama. Pada koferensi pers setelah pengumuman kemenangannya atas Hadiah Nobel, dia berkata:
Tuhan telah memberi kita dunia yang sangat mengagumkan untuk kita hidup di dalamnya dan mengkajinya.113

Orang yang melihat ladang jagung tidak meragukan keberadaan petani yang menanam jagung. Prof. Dale Swartzendruber mengatakan bahwa ada tujuan dan rencana yang agung di alam semesta. Mengingkari keberadaan Pencipta, yang merancang tujuan dan rencana ini, jauh lebih tak masuk akal daripada mengingkari keberadaan petani pada contoh di atas.
Prof. Dale Swartzendruber
Prof. Swartzendruber, yang pernah bekerja sebagai asisten peneliti tanah di Universitas California, dan kemudian menjadi dosen ilmu tanah di Universitas Purdue, juga menjadi anggota Masyarakat Ilmu Tanah Amerika. Prof. Swartzendruber menunjukkan, dengan pernyataan berikut, bahwa alam semesta tidak mungkin terbentuk secara kebetulan, tetapi merupakan karya Sang Pencipta:
Pada kenyataannya, ada teleologi, tujuan, rancangan “di mana-mana.” Manusia tidak bisa lari dari padanya, di langit di atas atau di bumi di bawah. Mengingkari Perancang Agung sangat tidak masuk akal, sama saja dengan mengagumi sawah yang dipenuhi gandum menguning berayun-ayun dan pada saat yang sama mengingkari keberadaan petani di rumahnya di tepi jalan.114
William Dembski

William Dembski
Bidang penelitian yang ditekuni Dembski, salah seorang ilmuwan matematika terkemuka saat ini, mencakup disiplin ilmu yang luas, dari filsafat sampai teologi. Dembski menegaskan bahwa sains adalah usaha untuk memahami dunia, dan ilmuwan tak lain adalah penemu dalam pencarian ini. Dia mengemukakan sebagian pandangannya sebagai berikut:
Dunia adalah ciptaan Tuhan, dan ilmuwan dalam memahami dunia hanyalah mengikuti jejak pemi-kiran Tuhan. Ilmuwan bukan pencipta melainkan penemu… Hal penting tentang penciptaan adalah bahwa ia mengungkapkan Sang Pencipta. Tindakan penciptaan selalu mengandung tanda penciptanya.115
Prof. Stephen Meyer

Prof. Meyer adalah ilmuwan beragama yang percaya bahwa sel terlalu rumit untuk muncul secara kebetulan.
Meyer is an Associate Professor of Philosophy at Whitworth College. He believes in creation and has produced a number of works on the subject. In many of his works, he argues that the universe is the product of an intelligent design, and that nature bears witness to that reality. In one of his articles, he refers to the design in the cell and says:
I argue that neither chance, nor "pre-biotic natural selection," nor physical-chemical "necessity" (in whatever theoretical guise) can explain the origin of information in the first cell.116
Prof. Walter L. Bradley

Walter L. Bradley
Mayer adalah dosen filsafat di Whitworth College. Dia  memercayai penciptaan dan telah menghasilkan banyak karya tulis tentang hal ini. Dalam beberapa tulisannya, dia berpendapat bahwa alam semesta adalah produk rancangan cerdas, dan bahwa alam memberikan kesaksian untuk ke-nyataan itu. Dalam salah satu artikelnya, dia mengacu pada rancangan sel dan berkata:
Saya berpendapat bahwa baik “kebetulan”, “seleksi alam pre-biotik”, maupun “persyaratan” fisika-kimia (dalam samaran teoretis apa pun) tidak dapat menjelaskan asal mula informasi dalam sel pertama.117
Earl Chester Rex
Prof. Rex bekerja sebagai dosen matematika di Universitas California Selatan, dan kemudian menjadi guru besar fisika di George Pepperdine College. Prof. Rex memercayai bahwa seluruh alam semesta diciptakan oleh Tuhan, dan berada di bawah pengawasan-Nya. Itu sebabnya dia menyatakan, semua teori saat ini tentang asal mula dan pemeliharaan alam semesta yang mengabaikan atau mengingkari penciptaan, tidak menjelaskan semua fakta yang relevan, atau menjadi rumit dan kabur.118
Dr. Allan Sandage
Dr. Allan Sandage, salah seorang ahli astronomi terkemuka saat ini, memilih untuk menerima Tuhan pada usia 50 tahun. Dalam wawancara yang diterbitkan majalah Newsweek, dengan judul “Sains Menemukan Tuhan,” sebagai liputan utama, Sandage menjelaskan mengapa dia menerima agama:
Sains-lah yang mengarahkan saya pada kesimpulan bahwa dunia terlalu rumit daripada yang dapat dijelaskan sains. Hanya melalui supranatural saya dapat memahami misteri eksistensi.119
Prof. Cecil Boyce Hamann
Hamann, yang menjadi anggota dewan pengajar di Greenville College, Universitas Kentucky, dan Fakultas Kedokteran Universitas St. Louis, sekarang mengajarkan biologi di Asbury College. Dia adalah ilmuwan dengan kepercayaan yang kuat kepada Tuhan. Hamann menyatakan sebagai berikut:
Ke mana pun saya memandang di dalam dunia sains, selalu ada bukti rancangan, hukum dan keteraturan dari Zat Yang Mahatinggi. Ya, saya percaya kepada Tuhan. Saya percaya kepada Tuhan, satu-satunya Zat yang menciptakan dan memelihara alam semesta, juga Tuhan yang memerhatikan makhluk istimewa-Nya, manusia.120
Paul Ernest Adolph
Prof. Adolph, mantan dosen anatomi di Universitas St. John, adalah anggota The Fellow of American College of Surgeons. Dia menyatakan keyakinannya yang kuat adalah berkat penelitian ilmiahnya. Prof. Adolph pernah berkata tentang keyakinannya:
…Saya akan menyatakan bahwa saya menerima dengan pasti eksistensi dan realitas Tuhan. Keyakinan saya tumbuh tidak hanya dari peng-alaman spiritual, tetapi praktik kedokteran selalu memperkuat apa yang telah saya terima dengan keyakinan. Ya, sungguh, Tuhan itu ada!121
Lester John Zimmerman
Prof. Zimmerman, yang meneriam gelar Ph.D.-nya dari Universitas Purdue, dan menjadi guru besar pertanian dan matematika di Goshen College, menyatakan kepercayaannya kepada Tuhan sebagai berikut:
Seluruh alam diciptakan oleh Tuhan, dan Dia memeliharanya terus-menerus. Semakin saya mempelajari dan meneliti fenomena alam pada tanah dan tumbuhan, kepercayaan saya kepada Tuhan terus bertambah, dan setiap hari saya membungkukkan diri di hadapan-Nya dalam ketakjuban dan pujian.122
Enrico Medi
Enrico Medi, ilmuwan terkemuka Italia, membicarakan banyak keajaiban yang ditemukan ilmuwan dan kesimpulan yang pada akhirnya dicapainya, pada koferensi internasional di Roma tahun 1971:
… ada sebab di luar ruang, di luar waktu, Penguasa makhluk, yang menghendaki makhluk menjadi seperti ini. Dan dia adalah Tuhan…123
Wayne U. Ault
Prof. Ault mendapatkan gelar pascasarjana dari Universitas Columbia, dan menjadi anggota peneliti Laboratorium Geokimia, New York. Prof. Ault menyatakan bahwa penelitian ilmiah menguatkan keimanan seseorang kepada Tuhan:
Pencarian ilmu pengetahuan dan rasa ingin tahu yang mempertanyakan 'mengapa dan bagaimana alam,' merupakan sebagian dari ciri akal. Setelah ilmuwan merasakan keyakinan kepada Pencipta alam semesta, keyakinan ini hanya bisa tumbuh ke segala penjuru sebagai hasil dari banyak studi.124
Prof. Michael P. Girouard
Michael Girouard, guru besar biologi Universitas Loui-siana Selatan, percaya bahwa kehidupan tidak mungkin terj-adi secara kebetulan, dan bahwa struktur yang sempurna dan sangat kompleks pada protein dan sel unit dasar kehidupan semuanya diciptakan Tuhan.

Prof. Michael P. Girouard (paling kanan) berpartisipasi sebagai pembicara pada konferensi internasional “Keruntuhan Teori Evolusi: Fakta Penciptaan”, yang diselenggarakan oleh Science Research Foundation, di Istanbul.

Poster Seminar Inter-
nasional Kedua, bertema “The Collapse of the
Theory of Evolution:
The Fact of Creation”,
yang diselenggarakan
oleh Science Research Foundation, tanggal 5 Juli 1998, di Istanbul.
Dalam Michael Girouard, guru besar biologi Universitas Loui-siana Selatan, percaya bahwa kehidupan tidak mungkin terj-adi secara kebetulan, dan bahwa struktur yang sempurna dan sangat kompleks pada protein dan sel unit dasar kehidupan semuanya diciptakan Tuhan.ceramah yang berjudul, “Is it Possible Life To Emerge by Coincidences?” (Mungkinkah kehidupan Muncul secara Kebetulan?), yang dipresentasikannya pada seminar internasional kedua, bertema “The Collapse of the Theory of Evolution: The Fact of Creation” (Keruntuhan Teori Evolusi: Fakta Penciptaan), yang diselenggarakan oleh Science Research Fundation pada tanggal 5 Juli 1998 di Istanbul, Prof. Girouard mendukung pendapat tersebut dengan bukti ilmiah, dan menutup ceramahnya sebagai berikut:
Konstruksi makhluk hidup jauh lebih rumit daripada hasil yang diperoleh dalam eksperimen laboratorium. Jika kita kembali pada hukum-hukum kimia dan fisika untuk men-dapatkan penjelasan, inilah yang kita pelajari: Pasti ada Zat Mahapandai, Pencipta; Sang Pencipta yang merumuskan hukum-hukum ini. Ini adalah penjelasan yang paling ilmiah. Hukum-hukum fisika dan kimia memaparkan kepada kita dengan pasti bahwa evolusi dan pembentukan makh-luk hidup dari benda mati adalah mustahil. Dengan demikian, temuan-temuan ilmiah ini tidak hanya mengakhiri ceramah saya, tetapi juga mengakhiri evolusi.125
Prof. Edward Boudreaux

Prof. Edward Boudreaux
Prof. Boudreaux menyampaikan ceramah berjudul “The Design in Chemistry”, pada konferensi internasional, bertema “The Collapse of the Theory of Evolution: The Fact of Creation”, yang diselenggarakan di Istanbul dan Ankara.
Dr. Edward Boudreaux, guru besar kimia Universitas New Orleans, percaya bahwa unsur-unsur kimia pasti disusun dengan sengaja oleh Tuhan agar kehidupan terbentuk. Prof. Boudreaux berkata dalam ceramahnya berjudul “The Design in Chemistry”, yang di-sampaikan pada konferensi internasional kedua, bertema “The Collapse of the Theory of Evolution: The Fact of Creation”, yang diselenggarakan di Istanbul, bahwa “Dunia tempat kita hidup, dan hukum-hukum alamnya secara tepat telah diatur oleh Pencipta untuk kepentingan kita, manusia”..126
Prof. Kenneth Cumming

llmuwan terkenal dunia, Prof. Cumming, adalah anggota Institute for Creation Research di Amerika.
Prof. Kenneth Cumming, ilmuwan dunia terkemuka dari Institute for Creation Research di Amerika Serikat, adalah seorang ahli biokimia dan paleontologi. Dia menyatakan bahwa dia menentang teori evolusi dan memercayai eksistensi Tuhan.
Saya berpendapat bahwa banyak bukti yang mengatakan bahwa gagasan ini (teori evolusi) telah tumbuh melampaui nilainya: teori ini perlu ditentang dan perlu dinyatakan hancur di hadapan perspektif penciptaan yang menyatakan: Zat Mahacerdas dan Mahaagung telah menciptakan semua yang kita lihat. Dan, variasi yang kita lihat adalah bagian dari ciptaan itu. Jawaban seperti inilah yang akan kita berikan untuk mendukung perspektif kita.127
Prof. Carl Fliermans

Prof. Carl Fliermans
Prof. Carl Fliermans, ilmuwan yang dikenal luas di Amerika, adalah guru besar mikrobiologi Universitas Indiana. Dia melakukan penelitian tentang “netralisasi sampah kimia dengan bakteri” yang disponsori oleh Departemen Pertahanan Amerika. Pada konferensi “The Collapse Theory of Evolution: The Fact of Creation”, yang dihadirinya di Istanbul, dia menolak klaim evolusi dalam dunia biokimia. Dalam ceramahnya, dia mengemukakan kepercayaannya kepada Tuhan sebagai berikut:
Biologi modern membuktikan bahwa bentuk kehidupan tidak terjadi secara kebetulan, yang berarti membuktikan penciptaan agung oleh Tuhan.128

Prof. David Menton
Prof. Menton adalah salah seorang ilmuwan terkemuka yang berpartisipasi dalam serangkaian konferensi yang diselenggarakan Science Research Foundation di Turki.
Prof. David Menton
Prof. David Menton, yang me-negaskan kepercayaannya kepada Tuhan dengan mengatakan, “Saya telah meneliti anatomi makhluk hidup selama 30 tahun. Setiap kali, saya berhadapan dengan realitas penciptaan Tuhan yang sem-purna.”129, adalah seorang guru besar anatomi Universitas Washington.
Prof. John Morris
Professor Morris, ahli geologi terkenal, adalah presiden Institute for Creation Research, sebuah organisasi paling produktif di Amerika yang dibentuk oleh para ilmuwan pendukung penciptaan. Dalam ceramahnya, Prof. Morris merujuk keyakinannya kepada Tuhan, dan kepercayaannya bahwa teori evolusi telah diruntuhkan oleh sains:
Seperti yang dilakukan banyak ilmuwan terkemuka dan hebat, kita sebagai orang beriman kepada Tuhan, yakin bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta. Tuhanlah yang mengatur hidup kita dan kepada-Nya-lah kita harus berpaling. Kita berhutang hidup pada-Nya dan kita bertanggung jawab untuk memperoleh rahmat-Nya.130
Arthur Peacocke
Arthur Peacocke, yang disiplin ilmu utamanya adalah biokimia, adalah direktur Ian Ramsey Centre di Universitas Oxford. Dia menyatakan kepercayaannya kepada Tuhan sebagai berikut:
Tuhan menciptakan dan selalu hadir pada setiap waktu dunia yang tercipta; Tuhan melampaui masa lalu dan sekarang: Tuhan Mahaabadi, dalam artian, tiada selang waktu di mana Dia tidak ada, dan tiada masa datang di mana Dia tidak ada.131
 
Albert McCombs Winchester
Setelah menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Texas, Prof. Winchester bekerja sebagai guru besar biologi di Universitas Baylor, dan menjadi presiden Academi Sains Florida. Dia berpendapat bahwa penelitian ilmiah menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan:
Hari ini, saya dengan gembira menyatakan, setelah beberapa tahun belajar dan bekerja dalam dunia sains, iman saya kepada Tuhan bukannya terguncang, tetapi justru menjadi lebih kuat dan memperoleh landasan lebih kukuh daripada sebelumnya. Sains menumbuhkan pemahaman mengenai keagungan dan kemahabesaran Tuhan, yang terus bertambah kuat pada setiap penemuan baru.132
Mehdi Golshani
Ahli fisika, Mehdi Golshani, dari Universitas Teknologi Sharif di Tehran, dalam wawancaranya dengan Newsweek, menjabarkan kepercayaannya kepada Tuhan dan bahwa penelitian ilmiah saling melengkapi dengan agama:
Fenomena alam adalah tanda-tanda Tuhan di alam semesta dan mempelajarinya hampir merupakan kewajiban religius. Al Quran menganjurkan manusia untuk ”berjalan di muka bumi, kemudian melihat bagaimana Dia memulai penciptaan.” Penelitian merupakan ibadah, karena mengungkap lebih banyak keajaiban ciptaan Tuhan.133
Prof. Edwin Fast
Setelah menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Oklahoma, dan mengajar pada universitas yang sama di jurusan fisika, Prof. Fast berpendapat bahwa sangat tidak mungkin bagi atom, bahan dasar materi, untuk bersatu secara spontan membentuk seluruh alam semesta dan makhluk hidup. Dia menyatakan kepercayaannya  akan penciptaan sebagai berikut:
Dengan mundur cukup jauh, orang tentu akhirnya mencapai kesimpulan, bahwa eksistensi “hukum-hukum alam” yang menggambarkan sistematika di alam semesta, merupakan bukti keberadaan suatu kecerdasan yang memilih untuk menentukan cara kerja alam semesta sebagaimana yang kita amati. Sang Sebab yang men-ciptakan partikel-partikel secara logis juga menentukan karakteristik yang harus mereka miliki.134
Charles H. Townes

Charles H. Townes
Townes, yang menemukan prinsip di belakang laser, melakukan studinya di Universitas Berkeley. Townes menyatakan kepercayaannya kepada Tuhan demikian:
Sebagai orang yang religius, saya merasakan dengan kuat kehadiran dan tindakan Zat Pencipta yang jauh di luar diriku tetapi selalu akrab dan dekat.135
John Polkinghorne
John Polkinghorne, yang mempunyai karir cemerlang dalam bidang fisika partikel di Universitas Cambridge, membuat pernyataan berikut dalam sebuah wawancara dengan Newsweek:
Ketika Anda menyadari bahwa hukum-hukum alam harus disesuaikan dengan ketepatan luar biasa agar menghasilkan alam semesta yang kita lihat, semua itu menumbuhkan gagasan bahwa alam semesta tidak terjadi begitu saja, tetapi pasti ada suatu tujuan di belakangnya. Bagi saya, komponen kepercayaan kepada Tuhan yang mendasar adalah bahwa ada pemikiran dan tujuan di balik alam semesta..136
Hugh Ross
Hugh Ross, yang mendapatkan gelar Ph.D dalam astronomi dari Universitas Toronto, adalah presiden “Reasons to Believe”, institusi kreasio-nis di Amerika Serikat. Dia banyak menulis karya tentang hubungan antara kosmologi dan penciptaan. Beberapa di antaranya adalah : The Creator and The Cosmos, Creation and Time, dan Beyond The Cosmos. Sebagian pendapat Ross tentang penciptaan alam semesta oleh Pencipta Tunggal, adalah sebagai berikut:
Apabila permulaan waktu berbarengan dengan permu-laan alam semesta, sebagaimana dikatakan teorema ruang-waktu, maka Sang Pencipta alam semesta ten-tunya suatu entitas yang bekerja dalam dimensi waktu yang sepenuhnya mandiri dan ada lebih dulu daripada dimensi waktu kosmos. Ini memberitahu kita bahwa Sang Pencipta bersifat transenden, bekerja di luar jangkauan batas-batas dimensi alam semesta.137
Pencipta yang cerdas dan transenden pasti telah menciptakan alam semesta. Pencipta yang cerdas dan transenden pasti telah merancang alam semesta. Pencipta yang cerdas dan tran-senden pasti telah merancang planet bumi. Pencipta yang cerdas dan transenden pasti telah merancang kehidupan.138
Prof. Dr. Duane Gish
Duane Gish, yang memperoleh gelar Ph.D. dalam biokimia dari Universitas California, Berkeley, adalah ilmuwan terhormat yang dikenal karena keimanannya, serta penentangannya terhadap teori evolusi. Gish banyak memberikan ceramah di pelbagai seminar tentang ketidakvalidan teori evolusi, dan dia adalah salah seorang pendukung kreasionis terkemuka di dunia saat ini.



The Science Research Foundation menyelenggarakan konferensi internasional bertema “The Collapse of Evolution: The Fact of Creation” pada tanggal 4 April 1998 dan 5 Juli 1998 di Istanbul, serta 12 Juli, 1998 di Ankara. Para ilmuwan terkemuka yang beriman diundang sebagai pembicara.

Prof. Duane Gish
Prof. Gish telah tiga kali berpartisipasi sebagai pem-bicara pada seminar internasional bertema, “The Collapse of Evolution: The Fact of Creation”, yang diselenggarakan pada tahun 1998 di Turki. Mengenai runtuhnya teori evolusi dan keyakinannya yang kuat pada penciptaan, menurut Gish:
Teori evolusi sedang mengalami krisis tanpa akhir. Sebaliknya, gagasan kreasionisme didukung bukti nyata. Hari ini, beribu-ribu ilmuwan mendapati bahwa gagasan penciptaan semakin meyakinkan.139
Dr. Pierre Gunnar Jerlstrom
            Jerlstrom, yang menerima Ph.D. dalam bidang biologi molekuler dari Universitas Griffith, telah mengadakan banyak studi dalam bidangnya, dan telah dianugerahi beberapa penghargaan ilmiah. Artikel-artikel Dr. Jelstrom dipublikasikan di pelbagai jurnal ilmiah. Dia juga dikenal karena kepercayaannya akan penciptaan.
Dr. Stephen Grocott
            Graccot mendapatkan gelar Ph.D. dari Universitas Australia, dalam bidang kimia organometalik dari senyawa logam kompleks yang bersifat optik aktif (organometallic chemistry of optically active metal complexes.) Dia bekerja bertahun-tahun sebagai ilmuwan peneliti dalam bidang penyulingan alumunium, kimia lingkungan, kimia analitik dan kimia industri. Dia memublikasikan banyak karya ilmiah dalam bidang-bidang ini. Setelah bertahun-tahun menjadi evolusionis pasif, dia terpesona oleh kelogisan, kelengkapan, dan banyaknya bukti ilmiah yang mendukung Penciptaan Khusus. Gracot juga seorang pembicara publik yang dinamis tentang topik ini.
Dmitry Kouznetsov
Ilmuwan Rusia, Koyznetsov, mengatakan bahwa banyak ilmuwan yang akhirnya percaya kepada Tuhan dan agama setelah dihadapkan pada fakta-fakta ilmiah yang mereka temukan. Koyznetsov juga seorang ahli debat yang berapi-api melawan evolusionis.140
Dr. Emil Silvestru
            Dr. Emil Silvestru telah bekerja sebagai lektor di Universitas Babes-Bolyai, Rumania. Sebagai ahli geologi gua dunia terkemuka, dia telah memublikasikan banyak karya ilmiah dalam jurnal akademik di seluruh dunia. Sampai sekarang, dia menjabat sebagai ilmuwan kepala di institut speleologi pertama dunia (speleologi = studi tentang gua). Dia seorang ilmuwan kreasionis.
Dr. Andre Eggen
            Dr. Andre Eggen, yang telah mengadakan banyak penelitian tentang genetika binatang, telah bekerja sebagai ilmuwan peneliti untuk pemerintah Prancis. Eggen percaya akan penciptaan.
Dr. Ian Macreadie
            Dr. Ian Macreadie adalah ahli biologi molekuler yang telah melakukan penelitian luas tentang biologi molekuler dan mikrobiologi. Penulis lebih dari 60 paper penelitian ini menjadi pimpinan ilmuwan peneliti di Biomolecular Research Institute of Australia's Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO). Dr. Macreadie, yang percaya akan penciptaan, juga menerima anugerah tertinggi dari Australian Society for Microbiology, karena kontribusinya yang luar biasa terhadap penelitian.
Prof. Andrew Conway Ivy
Andrew Ivy, salah satu ahli fisiologi terkenal di dunia, adalah ketua jurusan Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern antara tahun 1925-1946. Prof. Ivy adalah wakil presiden Universitas Illinois dari tahun 1946 sampai 1953, kemudian menjabat sebagai guru besar kehormatan fisiologi dan ketua jurusan ilmu klinis Universitas Illinois, Sekolah Kedokteran, Chicago. Ketika ditanya, “Apakah ada pencipta yang menciptakan alam semesta?” dia menjawab “Ya, saya sangat yakin akan keberadaan Tuhan seyakin saya akan apa pun,” dan lanjutnya:
Percaya pada eksistensi Tuhan adalah satu-satunya yang memberikan makna penuh, tuntas dan rasional bagi eksistensi. Percaya kepada Tuhan adalah alasan tunggal untuk kepastian absolut bahwa manusia adalah seseorang dan sesuatu yang lebih dari sekadar paket materi dan energi. Percaya kepada Tuhan adalah sumber dan basis bagi konsepsi akal manusia yang paling inspiratif.141
Dr. Raymond Jones
Dr. Jones telah bekerja selama bertahun-tahun di lembaga ilmiah pemerintah Australia, CSIRO. Dia lebih dikenal karena memecahkan masalah Leucaena, yang telah menghasilkan jutaan dolar bagi industri pertanian Australia. Jones adalah seorang ilmuwan kreasionis.
Jules H. Poirier
            Jules H. Poirer telah bekerja bagi Angkatan Laut Amerika Serikat sebagai spesialis senior perancangan elektronika untuk proyek-proyek penting pertahanan dan ruang angkasa. Dia mempelajari teknik elektro, fisika dan matematika di Universitas California, Berkeley. Sepanjang karier profesionalnya, Jules Poirer telah berjasa memberikan banyak solusi dan inovasi rancangan, yang membantu pertahanan dan program luar angkasa AS. Menemukan sifat-sifat cerdas pada binatang, poirier menyimpulkan bahwa mereka pasti diciptakan oleh Pencipta. Dia adalah penulis From Darkness to Light to Flight: Monarch the Miracle Butterfly, dengan bahasan yang mendetail.
Michael J. Behe

Michael J. Behe
Michael J. Behe adalah salah seorang ilmu-wan terkemuka yang percaya bahwa alam dan semua makluk hidup adalah karya dengan pe-rancangan cerdas. Behe adalah guru besar bio-kimia Universitas Lehigh di Pennsylvania. Dia telah memublikasikan banyak artikel di koran-koran terkemuka seperti New York Times dan Boston Review. Behe adalah penulis buku Darwin's Black Box, yang telah membuktikan bahwa secara bio-logis teori evolusi tidak bisa dibenarkan. Buku ini beredar lebih dari 80 kali cetak ulang di seluruh dunia.
Behe membuktikan invaliditas teori evolusi dengan konsep yang disebutnya “irreducible complexity” (komplek-sitas yang tidak dapat diperkecil). Menurut gagasan ini, banyak organ terdiri dari bagian-bagian yang cocok dan saling berinteraksi sehingga menghasilkan fungsi dasar. Pemindahan satu bagian saja menyebabkan sistem berhenti berfungsi sama sekali. Untuk alasan ini, perkembangan kebetulan atau sedikit demi sedikit merupakan hal yang mustahil.
Dalam Darwin's Black Box, Behe menulis:
Mereka dirancang bukan oleh hukum-hukum alam, tidak juga oleh peristiwa kebetulan dan keterpaksaan, tetapi mereka direncanakan. Sang Perancang sudah mengetahui seperti apa rupa sistem itu setelah terbentuk nanti, kemudian mengambil langkah-langkah untuk mencipta-kan sistem itu. Kehidupan di bumi pada tingkatannya yang paling fundamental, dalam komponennya yang sangat kritis, adalah produk aktivitas cerdas. Kesimpulan rancangan cerdas mengalir alami dari data itu sendiri… Menyimpulkan bahwa sistem biokimia dirancang oleh agen cerdas adalah proses monoton yang tidak membutuh-kan prinsip-prinsip logika dan ilmiah yang baru. Ia muncul hanya dari kerja keras yang telah dilakukan biokimia selama 40 tahun belakangan, yang dikombinasikan dengan pemikiran cermat tentang bagaimana kita mencapai kesimpulan penciptaan setiap hari.142
Philip Johnson

Philip Johnson
            Johnson, yang mengajar hukum di Universitas California, Berkeley, telah melakukan penelitian ekstensif mengenai aspek ideologis teori evolusi. Johnson adalah penulis tiga buku mengenai hal ini, berjudul Darwin in Trial, Reason in the Balance, dan Objection Sustained, di samping dua bukunya yang tebal tentang hukum kriminal, dan banyak artikel. Johnson dikenal karena perlawanannya yang kuat terhadap teori evolusi, juga ilmuwan yang percaya kepada Tuhan. Kepercayaan dan pencarian Johnson terlihat jelas dalam kata-katanya:
… Saya ingin menyusun perlawanan terhadap evolusi materialistik. Marilah kita bersatu di sekitar Pencipta.143
Charles Birch
Charles Birch adalah guru besar emeritus Universitas Sidney, Australia. Dia dikenal karena kepercayaannya yang kuat akan penciptaan. Dia dianugerahi Penghargaan Templeton untuk Kemajuan dalam Agama, pada tahun 1990. Kepercayaannya terungkap dalam pernyataannya berikut:
Tuhan sebagai sumber semua nilai adalah lebih dekat daripada tangan dan kaki, lebih dekat daripada napas. Pemahaman akan Tuhan adalah nyata… Tuhan merupakan sebab dalam penciptaan dunia dan akibat dalam memahami dunia.144
S. Jocelyn Bell Burnell

S. Jocelyn
Bell Burnell
Jocelyn Bell Burnell adalah guru besar fisika Universitas Terbuka di Inggris, sekaligus ketua jurusan. Sebagai ahli astronomi, dia adalah salah satu penemu bintang berputar yang disebut pulsar. Burnell, yang mempunyai kepercayaan kuat kepada Tuhan, menulis:
Saya percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan Maha Mengetahui, tetapi juga Pengasih dan Pengampun… Saya yakin Tuhan itu ada.145
Prof. Owen Gingerich
Owen Gingerich adalah guru besar astronomi dan sejarah sains di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, Cambridge, Massachusetts. Dia mempunyai keyakinan mendalam kepada Tuhan, yang dinyatakan dalam perkataannya:
Saya percaya kepada Tuhan sebagai Sang Mahacerdas yang merencana-kan dan mengatur penciptaan alam semesta. Saya percaya bahwa pencip-taan manusia adalah tujuan utama alam semesta dan bahwa umat manu-sia telah diciptakan dalam bayang-bayang Tuhan, terutama berkaitan dengan kesadaran, suara hati, dan kebebasan moral untuk memilih benar dan salah.146
Prof. Carl Friedrich Von Weizsacker
Von Weizsacker, ahli fisika dan filosof, adalah guru besar Lembaga Max-Planck di Jerman. Dia mengekspresikan kepercayaannya kepada Tuhan sebagai berikut:
Pada suatu malam yang indah penuh bintang di Gunung Jura, Swiss, saya menyadari dua kepastian: di sini hadir Tuhan; dan bintang-bintang adalah bola gas, sebagaimana yang diajarkan fisika kepada kita dewasa ini.147
Prof. David Berlinski
David Berlinski, yang memperoleh gelar Ph.D dalam matematika dari Universitas Princeton, percaya bahwa makhluk hidup tidak berevolusi, tetapi mereka merupakan hasil rancangan cerdas. Dalam karya-karyanya, Berlinski sering merujuk Tuhan sebagai pencipta rancangan ini. Kutipan Berlinski di bawah ini adalah contohnya:
Struktur kehidupan sangat kompleks, dan struktur kompleks dibuat di dalamnya. Dunia manusia murni hanya dengan suatu proses yang sengaja dirancang. Tindakan cerdas diperlukan bahkan untuk menciptakan sebuah benda kecil; mengapa struktur kehidupan harus berbeda? 148
Biologi molekuler telah mengungkap bahwa makhluk hidup apa pun adalah ciptaan Tuhan.149
Prof. William Lane Craig
William Craig memperoleh gelar doktornya dalam filsafat dari Universitas Birmingham, Inggris, sebelum mendapatkan gelar doktor dalam teologi dari Universitas Ludwig Maximiliens, Munchen, Jerman Barat. Dia percaya bahwa alam semesta diciptakan Tuhan dengan maksud tertentu. Pandangan Craig tercermin dalam perkataannya:
Alam semesta memiliki sebab keberadaannya. Bahkan, saya berpendapat, tak dapat dibantah lagi bahwa sebab alam semesta adalah Pencipta Tunggal. Karena bagaimana lagi akibat sementara dapat timbul dari sebab abadi?… kita telah melihat baik berdasarkan argumen filosofis maupun penegasan ilmiah bahwa sangat masuk akal alam semesta memiliki awal. Mengingat prinsip nyata bahwa apa pun yang mulai ada pasti mempunyai sebab keberadaannya, kita telah diarahkan untuk menyim-pulkan bahwa alam semesta mempunyai sebab keberadaannya. Berdasar-kan argumen kita, sebab ini tidak mempunyai sebab, abadi, tidak berubah, tanpa batas waktu, dan nonmaterial. Dengan kata lain, ia haruslah agen tunggal yang bebas memilih untuk menciptakan akibat dalam waktu. Oleh karena itu, berdasarkan argumen kosmologis kalam, saya berkesim-pulan bahwa sangat masuk akal untuk percaya bahwa Tuhan itu ada.150
Sungguh, mengingat kebenaran pepatah ex nihilo nihil fit (dari ketiadaan muncul ketiadaan), Big Bang membutuhkan sebab yang supranatural. Karena singularitas kosmologis awal menggambarkan batas-batas seluruh trayektori ruang-waktu, tidak mungkin ada sebab fisik untuk Bing Bang. Tetapi, sebab itu harus melampaui ruang dan waktu fisik: ia harus independen dari alam semesta, dan mempunyai kekuatan yang tak terbayangkan. Lebih jauh lagi, sebab ini harus tunggal, yang bebas berkehendak. Sang Sebab untuk asal mula alam semesta, dengan demikian, harus Pencipta tunggal, yang pada waktu tertentu di masa lalu menciptakan alam semesta dengan kehendaknya yang bebas.151
Dr. Kurt Wise
Ahli paleontologi, Dr. Kurt Wise, yang menjadi lektor sains di jurusan matematika dan ilmu alam Bryan College, dikenal untuk bantahannya terhadap teori evolusi dan kepercayaannya yang kuat kepada Tuhan. “Penciptaan bukanlah teori,” katanya. “Fakta bahwa Tuhan telah menciptakan alam semesta bukanlah suatu teori. Ini kebenaran.”152
Sigfrid Hartwig Scherer
Siegfrid Hartwig Scherer, yang memperoleh gelar Ph.D. dalam bidang antropologi fisik dari Universitas Zurich, adalah penulis buku Ramapithecus-Vorfahr des Menschen? (Ramapithecus - Nenek Moyang Manusia?) Dalam karya-karyanya, dia menunjukkan bahwa reka-man fosil menolak teori evolusi, dan bahwa kera besar bukan nenek moyang manusia. Dia yakin bahwa semua makhluk adalah ciptaan Tuhan.

J. P. Moreland
J.P. Moreland
J.P. Moreland, yang memperoleh Ph.D. dalam filsafat dari Universitas California Selatan, adalah ilmuwan berkeyakinan kuat, dan penulis buku Christianity and the Nature of Science, dan The Creation Hypothesis.
Paul A. Nelson

Paul A. Nelson
Dia menerima gelar Ph.D. dalam filsafat dari Univer-sitas Chicago. Dia adalah salah seorang ilmuwan yang per-caya bahwa kehidupan merupakan hasil rancangan cerdas.
Prof. Jonathan Wells

Prof. Jonathan Wells
Jonathan Wells, yang memperoleh Ph.D. dalam studi keagamaan dari Yale, dan ahli biologi penelitian pasca-doktoral di jurusan biologi molekuler dan sel, Universitas California, Barkeley, adalah penulis Charles Hodge's Critique of Darwinism. Well berpendapat bahwa perkembangan sains terakhir menunjukkan bahwa kehidupan adalah hasil rancangan.
Dr. Don Batten
Don Batten telah melakukan penelitian ekstensif ten-tang fisiologi tumbuhan dan memenangi sejumlah penghar-gaan akademik untuk studi-studinya. Dia juga seorang ilmuwan yang taat dan percaya akan eksistensi Tuhan. Dia telah menulis sejumlah buku dan artikel tentang tanda-tanda penciptaan di bumi, di samping dalam bidangnya sen-diri, yaitu fisiologi tanaman. Dia juga berkeliling dunia un-tuk menyampaikan ceramah, menjelaskan isyarat Tuhan da-lam bahasa non-akademis. Ilmuwan Australia ini membe-rikan ceramah keliling pertamanya di Inggris pada 1995.
Dr. John Baumgardner
Dr. John Baumgardner, yang memperoleh Ph.D. dalam bidang geo-fisika dan fisika ruang angkasa dari Universitas Kalifornia, Los Angeles, menemukan kebuntuan teori evolusi berkat penelitiannya, dan mengakui penciptaan, meskipun dia telah menerima pendidikan evolusionis.
Prof. Dr. Donald Chittick
Prof. Dr. Donald Chittick menerima Ph.D. dalam bidang kimia fisik dari Oregon State University. Dia telah dianugerahi banyak penghargaan untuk penelitiannya. Dia memberikan ceramah dengan tema-tema seperti “Bukti Penciptaan” dan “Penciptaan dan Bumi Dini”.
Dr. Werner Gitt
Dr. Gitt adalah direktur dan guru besar Institut Fisika dan Teknologi Federal Jerman (Physikalisch-Technische Bundesanstalt, Braunsschweig). Dia  menulis banyak paper ilmiah dalam bidang ilmu informasi, matematika, dan teknik kontrol. Dr. Gitt, yang percaya akan pencip-taan, juga telah menulis banyak buku yang di dalamnya dia mengkritik teori evolusi. Judul-judul bukunya adalah Did God Use Evolution?, In the Beginning was Information, Stars and Their Purpose: Signposts in Space, dan If Animals Could Talk.
Dr. Gary E. Parker
Sambil menempuh M.S.-nya dalam bidang biologi/fisiologi di Ball State, Dr. Parker mendapatkan berbagai penghargaan akademis. Dia me-mulai kariernya sebagai seorang evolusionis. Berhadapan dengan bukti ilmiah meyakinkan yang mendukung penciptaan, Dr. Parker mening-galkan teori evolusi dan mengakui eksistensi Pencipta. Dia memubli-kasikan sejumlah buku tentang biologi dan sains penciptaan, serta memberikan ceramah tentang kreasionisme di berbagai belahan dunia.
Dr. Margaret Helder
Dr. Helder adalah seorang ilmuwan, ahli biologi, dan wakil presiden Creation Science Association of Alberta, Kanada. Dia juga wanita ter-kemuka dalam sains penciptaan. Dia telah menulis banyak artikel tentang tanda-tanda penciptaan di sekitar kita.
Prof. Dr. Jonathan D. Sarfati
Dr. Sarfati, yang mendapatkan Ph.D. dalam bidang kimia dari Univer-sitas Wellington, menjadi penulis-mitra banyak karya ilmiah dalam jurnal-jurnal ilmiah terkenal. Dia sudah lama tertarik untuk membela keimanan, dan sekarang menjadi ilmuwan peneliti aktif dalam kreasionisme.
Prof. Robert Matthews
Robert Matthews, sarjana fisika dari Universitas Oxford dan anggota Royal Statistical Society dan Royal Astronomical Society, menggambarkan keajaiban penciptaan Tuhan dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1992:
Seluruh proses biasanya berlangsung dalam keselarasan sempurna, menghasilkan janin, kemudian bayi hidup, seorang anak dan akhirnya menjadi dewasa. Sebagaimana digambarkan dalam biologi, seluruh proses itu tampak ajaib. Bagaimana bisa kerumitan yang menakjubkan itu dihasilkan dari permulaan yang begitu sederhana? Bagaimana, singkatnya, sel tunggal yang jauh lebih kecil daripada titik pada huruf “i” menghasilkan makhluk yang sadar? Banyak proses yang terlibat di dalamnya masih menjadi misteri, salah satu misteri paling menakjubkan dari semua misteri yang belum terpecahkan.153
Dr. Claude Tresmontant
Dr. Claude Tresmontant, dari Universitas Paris, dalam sebuah wawancaranya dengan majalah Realities, menggambarkan keyakinannya akan penciptaan, dan kepercayaannya bahwa bumi tidak mungkin muncul secara kebetulan:
Tidak ada teori kebetulan yang dapat menjelaskan proses penciptaan dunia. Tidak masuk akal mengatakan bahwa peristiwa kebetulan bisa menghasilkan makhluk hidup.154
Dr. Don Page
Don Page memperoleh Ph.D. dalam bidang fisika dari Institut Teknologi California pada tahun 1976, dan sejak saat itu bekerja dengan ilmuwan-ilmuwan terkemuka. Page percaya bahwa memahami alam semesta membantu menumbuhkan kesadaran akan kekuasaan dan pengetahuan Tuhan, meskipun tidak cukup untuk mengerti sepenuhnya.
Dr. Andrew Snelling
Dr. Snelling, Ph.D. dalam bidang geologi, telah terlibat dalam proyek-proyek penelitian dengan CSIRO (Commonwealth Scientific Industrial Research Organization), ANSTRO (Australian Nuclear Science and Technology Organization) dan banyak ilmuwan universitas di seluruh Australia, de-ngan para ilmuwan dari Amerika, Inggris, Jepang, Swedia, dan Badan Energi Atom Internasional. Sebagai hasil penelitian ini, Andrew terlibat dalam penulisan paper ilmiah yang dipublikasiakan dalam jurnal-jurnal ilmiah internasional. Dia dianugerahi sejumlah penghargaan untuk kontribusinya terhadap sains penciptaan, dan telah menulis banyak artikel tentang tanda-tanda penciptaan pada makhluk hidup.
Dr. Carl Wieland
Dr. Carl Wieland, seorang dokter medis yang meyakini kreasionisme, adalah pembicara yang sangat terkenal, banyak mengulas bukti ilmiah penciptaan. Dia juga menulis banyak artikel dengan tema itu, yang telah diterbitkan secara internasional.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management